Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
( R P P
) Kurikulum 2013
Satuan
Pendidikan
|
:
|
MAN
|
Mata Pelajaran
|
:
|
|
Tema / Subtema
|
:
|
Akhlak
Terpuji
|
Kelas /
Semester
|
:
|
XII (Dua Belas) / 1
|
Materi
Pokok
|
:
|
Membiasakan
Akhlak Terpuji
|
Alokasi Waktu
|
:
|
4 x
45 Menit
|
KI.I Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai,
santun, responsive dan pro aktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan dan
menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya disekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
II.
Kompetensi Dasar (KD)
1.2
Menghayati nilai-nilai positif dari amal saleh, toleransi, musawah dan ukhuwah
2.2 Terbiasa berperilaku amal saleh, toleransi, musawah
dan ukhuwah dalam kehidupan
Sehari-hari
3.2 Memahami
pengertian dan pentingnya mal saleh, toleransi, musawah dan ukhuwah
4.2
Menyajikan pengertian dan pentingnya amal saleh, toleransi, musawah dan ukhuwah
III. Tujuan
Pembelajaran
Setelah melaksanakan proses
mengamati, menanyakan, menalar, mencoba dan
mengomunikasikan, diharapkan :
1) Siswa dapat menjelaskan pengertian amal saleh, toleransi, musawah dan
ukhuwah
2) Siswa dapat menyebutkan cirri-ciri
orang yang beramal saleh, toleransi, musawah dan ukhuwah
3) Siswa dapat membiasakan
berperilaku amal saleh, toleransi, musawah dan ukhuwah
4) Siswa dapat menyebutkan pentingnya beramal saleh, toleransi, musawah dan ukhuwah
dalam kehidupan sehari-hari
IV.
Indikator Pencapaian
1. Menjelaskan pengertian amal saleh,
toleransi, musawah dan ukhuwah.
2. Menyebutkan cirri-ciri orang yang
beramal saleh, toleransi, musawah dan ukhuwah
3. Membiasakan berperilaku amal
saleh, toleransi, musawah dan ukhuwah
4. Menyebutkan pentingnya beramal
saleh, toleransi, musawah dan ukhuwah dalam kehidupan ssehari-hari
V. Materi
Pokok
A. AMAL SALEH
1. Pengertian Amal Saleh
Amal soleh menurut bahasa diartikan sebagai
perbuatan baik yang mendatangkan pahala, atau sesuatu yang dilakukan dengan
tujuan berbuat baik terhadap masyarakat atau sesama manusia.
Secara istilah amal saleh adalah perbuatan
bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah atau menunaikan kewajiban agama
yang dilakukan dalam bentuk berbuat kebaikan terhadap masyarakat atau sesama
manusia. Amal soleh adalah setiap pekerjaan yang baik, bermanfaat dan patut
dikerjakan, baik pekerjaan yang bersifat
‘ubudiyah (seperti; shalat, puasa, zakat, haji dan lain-lain)
atau pekerjaan yang bersifat sosial (seperti; menolong orang lain, menyantuni
anak yatim, peduli pada sesama dan lain-lain)
2. Membiasakan Beramal saleh dalam Kehidupan sehari-hari
Membiasakan beramal saleh dalam arti luas, bagi umat
Islam adalah suatu kewajiban.Karena nilai baik atau tidaknya seseorang
ditentukan oleh amal perbuatannya. Suatu kaum mengalami kemajuan atau
kehancuranpun disebabkan karena perilaku baik atau tidak bangsanya.
Dasar hukum yang menunjukkan tentang pentingnya amal soleh
adalah firman Allah :
“Barangsiapa yang mengerjakan amal soleh, baik laki-laki maupun perempuan
dalamkeadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan
yangbaik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala
yang
lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl : 97)
Membiasakan beramal soleh dalam kehidupan sehari-hari
adalah suatu keniscayaan. Oleh karena itu kita harus mengetahui prinsip-prinsip
amal saleh antara lain :
a. Mengetahui ilmunya
Dalam ajaran agama Islam orang yang melaksanakan
shalat dan agar shalatnya diterima, maka ia harus mengerti ilmu tentang shalat
dan demikian pula pada ibadah-ibadah yang lainnya.
b. Niat yang baik
Niat di dalam beribadah sangat penting. Setidaknya
terdapat dua fungsi niat apabila dihubungkan kepada ibadah, yaitu: Membedakan
ibadah dengan kebiasaan dan membedakan satu ibadah dengan ibadah yang lain.
c. Sabar saat melaksanakan ibadah
Sabar bukan hanya diperlukan bagi orang yang
mendapatkan musibah, tetapi sabar juga diperlukan bagi orang yang melaksanakan
perbuatan taat. Saat seseorang bangun malam melaksanakan shalat sunnah tahajud,
maka untuk dapat melaksanakan shalat tahajud tersebut seseorang harus bersabar
d. Ikhlas setelah melaksanakan
Ikhlas dalam beramal saleh berarti menyerahkan segala
sesuatu yang kita laksanakan semata- mata karena Allah Swt.
B. TOLERANSI
1. Pengertian Toleransi
Kata toleransi berasal dari bahasa latin tolerare yang
berarti berusaha untuk tetap bertahan hidup, tinggal atau berinteraksi dengan
sesuatu yang sebenarnya tidak disukai atau disenangi. Dalam kamus bahasa
Indonesia toleransi berarti kelapangan dada dalam arti suka rukun kepada
siapapun, membiarkan orang berpendapat atau berpendirian lain
2. Toleransi Menurut al-Qur’an dan al-Sunnah
Toleransi dalam al-Qur’an dan al- Sunnah diterangkan
sebagai berikut: Dalam al-Qur’an yaitu
firman Allah Swt dalam surat al-Mumtahanah di mana ungkapan ““Allah
tidak melarang kamu” memberikan isyarat bahwa Islam menolak orang yang
berasumsi bahwa tidak boleh berbuat baik terhadap non muslim.
Adapun berdasarkan hadits,
maka hal tersebut sudah diterapkan oleh rasulullah Saw saat hijrah ke kota
Madinah di mana ia menjumpai orang-orang Yahudi dan kaum musyrikin lainnya
sebagai penduduk pribumi.
3. Toleransi Sepanjang Sejarah
Sikap rasulullah Saw dalam hal bertoleransi diikuti
oleh para sahabat yang lain. Sayyidina Umar pernah membuat perjanjian Aelia,
perjanjian Yerusalem. Saat itu Yerusalem yang sudah menjadi bagian dari wilayah
umat Islam menjamin kemerdekaan beragama bagi penduduknya. Bahkan sat itu Umar
mwajibkan orang Yahudi untuk menetap di kota tersebut. Amr bin Ash saat masuk
ke wilayah Mesir disambut dengan antusias oleh masyarakatnya khususnya yang
beragama Kristen koptik. Demikian pula denagn kekuasan Islam di Spanyol selama
800 tahun.
4. Membiasakan Perilaku Toleransi dalam Kehidupan Sehari-hari
Memiliki sikap toleransi adalah suatu keharusan dalam
Islam, Islam sendiri mengandung pengertian agama yang damai, selamat dan
menyerahkan diri. Islam adalah rahmatal lil ‘alamiin (agama yang menjadi
rahmat bagi seluruh alam). Islam selalu menawarkan dialog dan toleransi dalam
bentuk saling menghormati dan tanpa paksaan.
5. Ciri-ciri Orang yang berperilaku Toleransi
a. Memahami perbedaan
b. Menghormati keputusan
orang lain
c. Mau menerima kritik
d. Tidak sombong
e. Tidak egois
f. Tidak memaksakan
kehendak
g. Tidak merendahkan
orang lain
6. Nilai-nilai Positif Orang yang berperilaku Toleransi
a. Memiliki banyak teman
dan saudara dari berbagai kalangan
b. Menciptakan
keharmonisan
c. Meningkatkan sikap
saling menghormati
d. Menciptakan rasa aman
dan tentram
e. Menghilangkan sifat
dengki dan fitnah serta permusuhan
C. MUSAWAH
1.Pengertian Musawah
Secara etimologi musawah berarti sama tidak
kurang dan tidak lebih. Sedangkan secara terminology musawah berarti
persamaan seluruh manusia di dalam hak dan kewajiban tanpa ada pemisahan atau
perbedaan yang didasarkan pada kebangsaan,
kelas, aliran, kelompok, keturunan pangkat atau harta dan hal lainnya.
2. Sejarah Kemunculannya
Apabila diselusuri, maka prinsip persamaan hak ini
muncul karena kezaliman, penindasan dan
kesewenangan-wenangan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Peristiwa
pembunuhan Kabil terhadap Habil sebagai manusia awal yang hadir di muka bumi
ini merupakan bagian dari rentetan sejarah yang membangkitkan prinsip persamaan
derajat. Tindak kriminalitas ini dianggap tindakan pelanggaran terhadap prinsip
yang telah dibuat untuk mengatur hubungan kekeluargaan bagi individu saat itu.
3. Pandangan Islam Tentang Musawah
Islam memandang bahwa prinsip musawah sebagai
salah satu prinsip ajaran agama yang luhur yang berangkat dari eksistensi
manusia yang berasal dari nabi Adam AS. Hal inilah yang mematahkan prinsip
kelas-kelas yang terjadi di masyarakat. Hal inilah yang menempatkan musawah sebagai
nilai keagamaan sekaligus sebagai nilai peradaban kemanusiaan
4. Ritual-Ritual Agama Mengandung Prinsip Musawah
Seluruh jenis ibadah di dalam Islam mengandung prinsip
musawah. Dalam shalat misalnya seluruh umat Islam berkewajiban memenuhi
panggilan Allah Swt dengan melaksanakan shalat. Setelah itu mereka masuk ke
dalam masjid membentuk shaf-shaf yang lurus. Diri mereka bersatu di dalamnya,
tidak ada perbedaan antara kaya dan miskin,
antara yang lemah dan yang kuat dan antara pejabat dan rakyat dan hal
ini bersifat harian.
5.Ciri-ciri Orang Yang Berperilaku Musawah
Orang yang memiliki sifat musawwah dapat
dilihat dari tingkah lakunya setiap hari, diantaranya adalah:
a. Tidak sombong
b. Menghargai karya
orang lain
c. Menghargai kedudukan
dan profesi orang lain
d. Menerima kritikan
sebagai saran yang membangun
e. Tidak merasa paling
benar
f. Menyadari kekurangan
dirinya dan menerima kekurangan orang lain
6. Nilai-nilai Positif Musawwah
Nilai-nilai positif orang yang berperilaku musawwah
diantaranya adalah :
a. Terciptanya hidup
yang damai dan tentram
b. Terciptanya kehidupan
yang harmonis karena sikap saling menghargai
c. Terhindar dari
perbuatan memaksakan kehendak
D. UKHUWAH
1. Pengertian Ukhuwah
Ukhuwah (brotherhood) biasa diartikan sebagai “persaudaraan”. Dalam pengertian yang luas, ukhuwah
adalah suatu sikap yang mencerminkan rasa persaudaraan, kerukunan, persatuan dan solidaritas yang
dilakukan seseorang terhadap orang lain atau suatu kelompok pada kelompok lain
dalam interaksi sosial.
Munculnya sikap ukhuwah dalam kehidupan
masyarakat disebabkan adanya dua hal,
yaitu :
a. Adanya persamaan, baik dalam
masalah keyakinan, wawasan, pengalaman, kepentingan, tempat tinggal dan cita-cita.
b. Adanya kebutuhan yang dirasakan
hanya dapat dicapai dengan melakukan kerja sama dengan orang lain
2. Dalil ukhuwah
a. Al Qur’an
Dalil mengenai ukhuwah di dalam al-Qur’an
adalah al-Hujurat ayat 10
b. Sunnah
Nabi Muhammad Saw bersabda:
“Perumpamaan orang-orang beriman di dalam
kecintaan, kasih sayang dan kelembutan seperti satu tubuh apabila mengeluh satu
anggota tubuh, maka seluruh anggota tubuh lainnya merasakan sakit dengan tidak
dapat tidur dan demam”(HR. Bukhari-Muslim)
3. Macam-macam Ukhuwah
Ada beberapa macam bentuk ukhuwah yang sangat
besar peranannya dalam kehidupan kita, yaitu :
a. Ukhuwah Islamiyah
Prinsip Ukhuwah Islamiyah
adalah upaya dalam rangka menumbuhkembangkan persaudaraan yang didasarkan pada
kesamaan agama Islam
b. Ukhuwah kebangsaan
Agama Islam tidak hanya mengenal ukhuwah diniyah atau
Islamiyah saja, Islam juga memiliki ajaran tentag ukhuwah kebangsaan
atau yang kita kenal dengan ukhuwah wathaniyah
Ukhuwah Wathaniyah berarti persaudaraan kebangsaan. Ini artinya seluruh warga negara Indonesia
adalah bersaudara. Ikatan yang mengikat persaudaraan ini adalah wilayah dan
tertumpu pada hal-hal yang bersifat sosial budaya.
Dalam al-Qur’an dijelaskan bahwa perbedaan adalah
hukum yang berlaku dalam kehidupan ini. Beberapa konsep mendasar dari ukhuwah
masyarakat madani yang dibangun oleh nabi Muhammad Saw antara lain;
c. Ukhuwah Insaniyah
Ukhuwah insaniyah berarti persaudaraan sesama manusia. Dalam terminology agama istilah ukhuwah
insaniyah diistilahkan dengan ukhuwah basyariyah yaitu ukhuwah yang
tumbuh dan berkembang atas dasar kemanusiaan.
4. Pendekatan Ukhuwah
Ukhuwah dapat dijaga apabila
kita mengikuti empat prinsip dasar ukhuwah, yaitu
a. Ta’aruf (Saling mengenal)
b. Tafahum (Saling memahami)
c. Ta’awun (Saling tolong-menolong)
d. Takaful (Saling bahu-membahu)
5. Nilai-nilai Positif Ukhuwah
Di antara nilai-nilai positif yang perlu kita
perhatikan sebagai upaya menjaga ukhuwah adalah :
a. Memberitahukan rasa cinta kepada yang kita cinta
b. Menunjukkan kegembiraan dan senyuman apabila berjumpa
c. Memohon di do’akan apabila berpisah
d. Berjabat tangan apabila berjumpa (tidak berlaku bagi yang bukan muhrim)
e. Melaksanakan silaturrahmi
f. Memberikan hadiah pada waktu-waktu tertentu
g. Memperhatikan saudaranya dan membantu keperluannya
h. Memenuhi hak ukhuwah saudaranya
i. Mengucapkan selamat berkenaan pada saat-saat keberhasilan
VI. Proses
Pembelajaran
a. Persiapan
1) Guru mengucapkan salam dan
berdoa bersama.
2) Guru memeriksa kehadiran,
kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
3) Guru menyapa peserta didik
dengan komunikatif.
4) Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
5) Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif tentang materi sebelumnya
dan mengaitkan dengan materi akhlak terpuji.
6) Media/alat peraga/alat bantu
bisa berupa tulisan manual di papan tulis, kertas karton (tulisan yang besar
dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
7) Model pengajaran yang digunakan
dalam kompetensi ini adalah bermain peran
(role playing).
b. Pelaksanaan
1) Guru meminta peserta didik untuk
mencermati gambar pada kolom mari mengamati
dan merenungkannya.
2) Peserta didik mengamati gambar
yang ada pada kolom “ Mari Mengamati”.
3) Peserta didik mengemukakan isi
gambar.
4) Guru memberikan
penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukakan peserta didik isi gambar
tersebut.
5) Peserta didik menyimak penjelasan guru atau mencermati gambar atau
tayangan visual/film tentang bukti-bukti adanya Allah (diusahakan oleh guru),
secara klasikal atau individual.
6) Peserta didik dibagi dalam
beberapa kelompok dan diberikan tugas untuk berdiskusi sesuai dengan tema yang
telah ditentukan yaitu amal saleh, ukhuwah, musawah dan toleransi
8) Secara bergantian masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi
dan kelompok lainnya
memperhatikan/menyimak dan memberikan tanggapan.
9) Guru memberikan penjelasan
tambahan dan penguatan yang dikemukakan peserta didik tentang materi tersebut.
10) Secara bergantian masing-masing
kelompok menampilkan perannya sesuai dengan skenario yang telah dipelajari
sedangkan kelompok lain memperhatikan/ menyimak
dan memberikan tanggapan.
11) Guru membimbing peserta didik
untuk membaca kisah keteladanan rasul dalam hal
toleransi.
12) Peserta didik mengemukakan
pendapatnya tentang hikmah dari kisah keteladanan rasul
13) Guru memberikan penjelasan
tambahan dan penguatan terhadap kisah tersebut.
14) Guru dan peserta didik
menyimpulkan intisari dari pelajaran tersebut sesuai yang terdapat dalam buku
teks siswa pada kolom rangkuman.
15) Pada kolom “Ayo Berlatih”, guru:
a. Meminta peserta didik untuk
mengerjakan bagian pilihan ganda dan uraian.
b. Membimbing peserta didik untuk
mengamati dirinya sendiri tentang perilaku yang mencerminkan orang yang
meneladani sifat tersebut di lingkungannya
(kolom tugas).
c. Penutup
a. Penguatan
materi : Pendidik memberikan ulasan
secara umum terkait
dengan proses pembelajaran dan
hasil diskusi.
b. Mengadakan
tanya jawab tentang akidah Islam
c. Guru
merefleksi nilai-nialai mulai dalam materi akidah Islam.
d. Menutup pelajaran
dengan membaca salam,
kafaratul majlis dan membaca hamdalah.
VI.
Penilaian
Skor penilaian sebagai berikut:
a) Pilihan ganda: Jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 10 x 1 = 10)
Siswa diminta untuk memberi tanda silang pada jawaban yang paling benar
pada soal di bawah ini!
1. Dalam al-Qur’an surat Al-
Bayyinah disebutkan bahwa orang yang akan mendapatkan balasan Surga ‘Adn
di sisi Allah adalah orang yang ....
a. shalat terus menerus
sepanjang malam
b. berpuasa Daud (sehari
puasa sehari tidak)
c. menunaikan ibadah
haji dan umrah berkali-kali
d. beriman dan beramal
saleh
e. menyekolahkan anaknya
sampai menjadi sarjana
2. Berikut ini yang tidak termasuk
amal shaleh adalah ....
a. menjadi kakak asuh
bagi anak yang tidak mampu
b. memberi makan orang
yang kelaparan
c. menyeberangkan orang
tua atau anak- anak yang kesulitan
d. tidur sepanjang waktu
di bulan puasa
e. membersihkan kamar
dan tidur sendiri
3. Di dalam ayat al-Qur’an, kata amal
saleh seringkali beriringan dengan kata ....
a. Iman
d. berpegang teguh
b. taqwa
e. bersatu padu
c. beruntung
4. Salah satu aspek amal saleh yang
terdapat dalam surat al-‘Ashr adalah…
a. berjihad
d. berbakti kepada Orang tua
b. shalat berjamaah e. tolong-menolong
c. saling menasehati
5. Semua kegiatan, karya atau
perbuatan, baik berupa ucapan maupun tindakan yang nyata
maupun tersembunyi, ditujukan atau diniatkan untuk berbakti kepada Allah
disebut ....
a. amal jariyah d. amal ibadah
b. amal saleh
e. amal baik
c. amal insan
6. Ukhuwah (brotherhood)yang
biasa diartikan sebagai “persaudaraan”, terambil dari akar kata yang pada
mulanya berarti …
a. memperhatikan d.
menafsirkan
b. memiliki
e. kekeluargaan
c. mengetahui
7. Ukhuwah keagamaan tampak
sekali menjadi prioritas Nabi saw pada peristiwa …
a. perang Badar d.
isra’ Mi’raj
b. hijrah di
Madinah
e. pembebasan Kota Makkah
c. perjanjian Hudaibiyah
8. Ukhuwah kebangsaan yang
dibangun oleh Nabi Saw di Madinah adalah...
a. menyatukan kalangan
Muhajirin dan Anshar
b. membantu kalangan
Muhajirin
c. membuat perjanjian
dengan suku Quraisy
d. mencegah musuh yang
masuk secara bersama
e. melaksanakan syariat
Islam
9. Adanya interaksi timbal balik
antar umat beragama, menghargai kebebasan beragama bagi orang yang tidak sepaham, tidak
mengganggu peribadatan serta tetap menjaga
ukhuwah wathaniyah-nya. Pernyataan tersebut merupakan makna dari
prinsip …
a. egalitarianism
b. pluralisme
c. keadilan
d. toleransi
e. musyawarah
10.Dalam surat al-Mumtahanah ayat 8 dijelaskan bahwa seorang muslim
hendaknya tetap berbuat baik kepada
kalangan non muslim selagi mereka tidak memerangi dan …
a. bermusyawarah d. tidak
mengusir
b. mau menolong e. tidak
berkomunikasi
c. tidak berbuat baik
Catatan: Skor tiap item soal yang benar 10
2. Uraian Singkat (dapat dibaca di Bab I bagian evaluasi sub a)
Catatan: Skor jawaban benar tiap soal 2
3. Essay (dapat dibaca di Bab I bagian evaluasi sub b)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 2
4. Portofolio dan Penilaian Sikap (dapat
dibaca di Bab I bagian
evaluasi sub c)
Catatan:
Skor penilaian sebagai berikut:
a. Jika peserta didik
dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang ditentukan dan perilaku yang
diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b. Jika peserta didik dapat
mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati
serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik dapat
mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati
serta alasannya sedikit ada kekurangan,
nilai 80.
Rubrik Penilaian
No
|
Soal Rubrik Penilaian
|
Skor
|
1
|
a. a. Jika siswa dapat menjawab dan memberi alasan sangat
lengkap mengenai Al- Asma Al-Husna al-Gaffar yang telah dipelajari, skor 9
B
b. Jika siswa dapat
menjawab dan memberi alasan lengkap mengenai Al-Asma Al-Husna al-Gaffar yang
telah dipelajari, skor 6
c. Jika siswa dapat
menjawab dan memberi alasan kurang lengkap mengenai Al-
Asma Al-Husna al-Gaffar yang telah dipelajari, skor 3
|
9
|
2
|
a. a. Jika siswa dapat menjawab dan memberi alasan sangat
lengkap mengenai
Al-Asma Al-Husna
al-Razaq yang telah dipelajari, skor 9
b. b. Jika siswa dapat menjawab dan memberi alasan lengkap mengenai Al-Asma
Al-Husna al-Razaq yang telah dipelajari, skor 6
c. Jika siswa dapat
menjawab dan memberi alasan tidak lengkap mengenai Al-Asma Al-Husna
al-Razaq yang telah dipelajari, skor 3
|
9
|
3
|
||
4
|
||
5
|
||
6
|
||
7
|
||
8
|
||
9
|
||
10
|
VII. Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal pengayaan berupa
bentuk-bentuk akhlak terpuji sesuai dengan kompetensi dasar yang telah
disiapkan oleh guru. (Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta
didik yang berhasil dalam pengayaan).
VIII.
Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh guru
materi akhlak terpuji. Guru akan melakukan penilaian kembali (lihat poin 6)
dengan soal yang sejenis atau memberikan tugas individu merangkum materi iman
kepada Allah. Remedial dilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan, boleh
pada saat pembelajaran apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30
menit setelah pulang jam pelajaran selesai).
IX.
Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Ayo Berlatih” dalam buku
teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar
dan paraf. Cara lainnya dapat juga dengan mengunakan buku penghubung kepada
orang tua yang berisi tentang perubahan perilaku siswa setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi langsung, baik langsung maupun melalui
telepon, tentang perkembangan perilaku anaknya. Contohnya orang tua diminta
mengamati perilaku anaknya berkaitan dengan prilakuprilaku akhlak terpuji (amal
saleh, toleransi, musawwah dan ukhuwah) di lingkungan tempat
tinggalnya.
Mengetahui
Kepala MAN
(
HAJARUDDIN, S.Ag.M.pd )
NIP.19741224
200710 1 001
|
Nama kota , 2017
Guru Mapel Aqidah
akhlak
( DIANA
SULAISIH, S.Ag.M.pd )
NIP.19740625 199905 2 001
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar