Kamis, 26 Oktober 2017

RPP K13 Akidah Akhlak XII MA Membiasakan Akhlak Terpuji



Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
( R P P ) Kurikulum 2013

Satuan Pendidikan
:  
MAN  2
Mata Pelajaran
:
Tema / Subtema
:
Akhlak Terpuji
Kelas / Semester
:
XII (Dua Belas) / 2
Materi Pokok
:
Membiasakan Akhlak Terpuji
Alokasi Waktu
:
 4   x 45 Menit

I. Kompetensi Inti (KI)
KI.I   Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli  (gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsive dan pro aktif)  dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri,  bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

II. Kompetensi Dasar (KD)
1.1 Menghayati pentingnya nilai-nilai positif pada kompetisi dalam kebaikan (fastabiqul Khairat), optimis, dinamis, inovatif dan kreatif.
2.1 Membiasakan berperilaku dengan semangat berkompetisi dalam kebaikan (fastabiqul khairat), optimis, dinamis, inovatif dan kreatif.
3.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya perilaku semangat berkompetisi dalam kebaikan (fastabiqul khairat). Optimis, dinamis, inovatif, dan kreatif.
4.1 Menunjukkan contoh perilaku berkompetisi dalam kebaikan (fastabiqul khairat), optimis, dinamis, inovatif, dan kreatif.

III. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan proses mengamati, menanyakan, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan, diharapkan :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian berkompetisi dalam kebaikan (fastabiqul khairat), optimis, dinamis, inovatif dan kreatif
2. Siswa dapat menjelaskan pentingnya berperilaku kompetisi dalam kebaikan (fastabiqul khairat), optimis, dinamis, inovatif dan kreatif
3. Siswa dapat menunjukkan contoh-contoh perilaku bekompetisi dalam kebaikan (fastabiqul khairat), optimis, dinamis, inovatif dan kreatif.

IV. Indikator Pencapaian
1. Menjelaskan pengertian berkompetisi dalam kebaikan (fastabiqul khairat), optimis, dinamis, inovatif dan kreatif
2. Menjelaskan pentingnya berperilaku kompetisi dalam kebaikan (fastabiqul khairat), optimis, dinamis, inovatif dan kreatif
3. Menunjukkan contoh-contoh perilaku bekompetisi dalam kebaikan (fastabiqul khairat), optimis, dinamis, inovatif dan kreatif.

V. Materi Pokok
KOMPETISI DALAM KEBAIKAN
1. Pengertian Kompetisi Dalam Kebaikan
Kompetisi Dalam Kebaikan(fastabiq al-khairat)secara etimologi memiliki arti ber lomba-lomba dalam kebaikan. Anjuran ini tertuju baik bagi laki-laki maupun perempuan. Manusia diperintahkan untuk berlomba dalam berbuat kebaikan terhadap manusia dan alam sekitarnya. Misalnya, menolong sesama, menyingkirkan sesuatu yang membahayakan di jalan, mengikuti olimpiade mata pelajaran tertentu dan sebagainya. Dalam Islam, istilah fastabiqul khairat merujuk pada firman Allah Swt QS. Al-Baqarah: 148 dan QS. Al-Hadid: 21

 “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. Al-Baqarah(2) : 148)
2. Makna Kompetisi Dalam Kebaikan
Al-Qur’an mendorong agar umat Islam tidak menjadi umat yang santai, melainkan harus menjadi umat pionir dalam segala kebaikan. Oleh karena itu ketika seseorang mengaku sebagai hamba Allah, maka di saat yang sama ia harus bergerak melakukan segala kebaikan. Islam memberi motivasi kepada pemeluknya untuk mengedepankan berbuat kebaikan dengan penuh antusias disebabkan antara lain:
a. Melakukan dan menyebarkan kebaikan adalah tugas pokok setiap insan. Tanpa kebaikan manusia di muka bumi ini bisa dipastikan telah musnah sejak ratusan tahun yang silam.
b. Usia manusia terbatas, dan tidak ada seorang pun tahu kapan ia akan meninggal dunia. Oleh karena itu seorang hamba hendaknya segera melakukan kebaikan. Jika tidak, ia akan menjadi orang yang paling sengsara, baik di dunia maupun di akhirat.
3. Ciri-ciri orang yang melakukan kompetisi dalam kebaikan
a. Niat ikhlas
b. Cinta pada kebaikan dan kepada orang baik
c. Merasa beruntung bila melakukan aktifitas
d. Merasa rugi bila meninggalkan aktifitas
e. Menjadi teladan bagi generasi selanjutnya
4. Balasan bagi orang yang kompetisi dalam kebaikan
a. Selalu bersama Allah SWT
b. Menambah kenikmatan
c. Dicintai Allah
d. Memperoleh rahmat Allah
e. Memperoleh pahala
f. Dimasukkan ke dalam surga
5. Hikmah perilaku kompetisi dalam kebaikan
Berkompetisi dalam kebaikan memiliki beberapa hikmah yang dapat kita ambil dalam kehidupan sehari-hari. Di antara hikmah berperilaku kompetisi dalam kebaikan adalah :



a. Melakukan kebaikan yang telah ditentukan.
b. Melakukan persaingan dalam melakukan kebaikan sesuai dengan situasi dan kondisi. Karena kemampuan tiap muslim beragam dalam hal tingkat pendidikan, ekonomi dan statusnya dalam masyarakat.
c. Melakukan mmal saleh yang didasari oleh beriman kepada Allah Swt dan dilakukan dengan tekad yang teguh.

OPTIMIS
1. Pengertian optimis
Dari sisi etimologi optimis berasal dari bahasa latin optima yang berarti terbaik. Menurut Kamus Besar Bahas Indonesia optimis adalah orang yang selalu berpengharapan dalam menghadapi segala hal. Optimis merupakan perasaan yakin terhadap sesuatu yang baik yang kelak akan terjadi yang memberi harapan positif serta menjadi pendorong untuk berusaha ke arah kemajuan atau kejayaan. Optimis merupakan keyakinan diri dan salah satu sifat baik yang dianjurkan dalam Islam. Misalnya siswa/siswi yang mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru pastia ia berharap akan lulus dan diterima di perguruan tinggi. Dengan sikap optimis,seseoarng akan bersemangat dalam menjalani kehidupan, baik demi kehidupan di dunia maupun dalam menghadapi kehidupan akhirat kelak. Allah Swt berfirman :
Artinya: “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orangorang yang beriman”.(QS. Ali Imran(3):139)
Kebalikan dari sikap optimis adalah sifat pesimis. Sifat pesimis dapat diartikan berprasangka buruk terhadap Allah SWT. Seseorang yang pesimis biasanya selalu khawatir akan memperoleh kegagalan, kekalahan, kerugian atau bencana, sehingga ia tidak mau berusaha untuk mencoba.
2. Nilai positif optimis
a. Berpengharapan baik kepada Allah
b. Berfikir positif
c. Percaya diri, berani dan bertanggung jawab
d. Lebih disukai oleh Allah
e. Mengambil pelajaran berharga dalam setiap kesulitan


3. Hikmah perilaku optimis
Hikmah berperilaku optimis diantaranya adalah :
a. Membawa seseorang pada pencapaian hasil. Tidak ada yang bisa diperbuat tanpa harapan dan percaya diri.
b. Berfikir positif yang akan memberikan dorongan sikap dan tingkah laku yang positif pula.
c. Memiliki kepercayaan diri dalam menjalani kehidupan. Hal ini sangat di anjurkan dalam agama dan sangat penting sekali agar seseorang dapat terus bertindak menghadapi tantangan.

DINAMIS
1. Pengertian dinamis
Kata dinamis berasal dari kata dynamic yang berarti bergerak. Dalam bahasa Belanda dynamisch berarti giat bekerja, tidak mau tinggal diam, selalu bergerak dan terus tumbuh.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dinamis berarti penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan. Misalnya, seorang yang ingin merubah pribadinya menjadi orang yang berilmu pengetahuan karena keutamaan dan derajatnya di sisi Allah. Dalam hal ini dengan sendirinya ia akan belajar secara serius untuk mencapai tingkat pendidikan yang tertinggi walaupun keadaan ekonomi keluarganya sangat minim.
2. Nilai positif dinamis
a. Berfikir progresif
b. Menyesuaikan dan menentukan pilihan terbaik dalam perkembangan masa
c. Berpikir tentang masa depan (futuristik)
d. Bekerja dengan prinsip amal saleh
e. Teguh dalam menerima cobaan
3. Hikmah perilaku dinamis
Hikmah membiasakan berperilaku dinamis dalam kehidupan sehari-hari diantaranya adalah:
a. Dinamis adalah sikap penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan.
b. Orang yang dinamis akan terus berkembang, berpikir, cerdas, dan berkreasi, serta selalu beradaptasi dengan lingkungan.
c. Orang yang dinamis tidak mudah putus asa dengan prestasi-prestasi yang telah dicapai dan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas diri.
d. Orang yang dinamis akan bekerja keras dalam melakukan usaha, baik yang berhubungan dengan aspek duniawi maupun ukhrawi.

INOVATIF
1. Pengertian inovatif
Kata inovatif berasal dari bahasa Inggis innovate yang artinya memperkenalkan sesuatu yang baru. Sedangkan innovatif berarti bersifat memperbarui. Dengan demikian kata inovatif berarti bersifat memperkenalkan sesuatu yang baru. Pengertian baru di sini adalah sesuatu yang belum dapat diterima secara luas oleh seluruh warga masyarakat menyangkut sikap (attitude) dan belum diterima dan diterapkan oleh seluruh warga masyarakat setempat.
2. Nilai positif inovatif
a. Berfikir ilmiah, obyektif, cerdas dan kritis
b. Melakukan perbaikan
c. Menerapkan prinsip amar ma’ruf dan nahi mungkar
d. Berorientasi pada kemaslahatan
3. Hikmah perilaku inovatif
Membiasakan berperilaku inovatif melahirkan hikmah dalam kehidupan sehari-hari di antaranya :
a.  Dapat mendayagunakan kemampuan dan keahlian dalam melakukan ataupun mengembangkan karya tertentu.
b. Dapat melakukan kebaikan dan menghindari keburukan.

KREATIF
1. Pengertian kreatif
Kreatif berasal dari bahasa inggris to create yang berarti menciptakan sesuatu atau membuat. Creativity berarti daya cipta. Sedangkan dalam bahasa Arab kata kreativitas atau menciptakan biasanya mengunakan kata khalaqa (menjadikan, membuat, menciptakan), yakni menciptakan sesuatu tanpa ada pangkal atau asal dan contoh terlebih dahulu atau dapat berarti kemampuan untuk mencipta atau mempunyai sifat menciptakan tidak dengan cara meniru.
2. Nilai positif kreatif
a. Berfikir orisinil
b. Beretos kerja tinggi
c. Berhasil karya (produktif)
d. Tidak mudah putus asa
e. Tawakkal
f. Memohon bantuan dan pertolongan Allah
3. Hikmah kreatif
Hikmah membiasakan berperilaku kreatif dalam kehidupan sehari-hari adalah :
a. Setiap pribadi dapat mencipta, termasuk menciptakan realitas baru dalam kehidupan sehingga dalam situasi apapun dan dengan segala keterbatasan akan memiliki potensi untuk menciptakan berbagai hal, termasuk keberhasilan dan kebahagiaan dalam hidup ini.
b. Setiap pribadi memiliki keterikatan kepada Allah SWT yang menjadi tempat bergantung dan tempat berharap satu-satunya.
c. Setiap pribadi mempunyai etos kerja, yakni seperangkat nilai-nilai etis yang terkandung dalam ajaran Islam (Al-Quran dan hadits) tentang keharusan dan keutamaan bekerja untuk mencapai hasil yang diharapkan lebih baik dan produktif.

VI. Proses Pembelajaran
a. Persiapan
1)    Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2)    Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3)    Guru membangkitkan semangat peserta didik dengan kegiatan yang ringan namun penuh makna, seperti bersalawat bersama.
4)    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5)    Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya dan mengaitkan dengan materi tentang akhlak terpuji.
6)    Beberapa alternatif media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis, kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca) atau bisa juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
7)    Metode yang digunakan adalah (1) ceramah (menceritakan dan menjelaskan kisah melalui gambar atau tayangan visual/film), (2) diskusi dalam bentuk the educational-diagnosis meeting, artinya peserta didik berbincang mengenai pelajaran di kelas dengan maksud saling mengoreksi pemahaman mereka atas pelajaran/materi yang diterimanya agar masing-masing memperoleh pemahaman yang benar. Aktifitas ini dilengkapi dengan lembar pengamatan dalam pelaksanaan diskusi.

b. Pelaksanaan
1)    Guru meminta siswa untuk mengamati dan merenungkan gambar yang ada
2)    Siswa mengemukakan pendapatnya tentang hasil pengamatan gambar beserta renungannya.
3)    Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil pengamatan siswa.
4)    Guru meminta kembali siswa untuk mengamati gambar yang ada yang ada di kolom “Mari Mengamati”.
5)    Siswa mengemukakan pendapatnya tentang gambar tersebut.
6)    Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yang dikemukakan siswa tentang isi gambar tersebut.
7)    Siswa melakukan tanya jawab seputar akhlak terpuji (berlomba-lomba dalam kebaikan, optimis, dinamis, inovatif dan kreatif)
8)    Siswa menyimak penyampaian cerita/kisah dari guru melalui bantuan gambar atau tayangan visual/film tentang akhlak terpuji (berlomba-lomba dalam kebaikan, optimis, dinamis, inovatif dan kreatif).
9)    Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan tugas untuk berdiskusi sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
10)  Secara bergantian masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi sedangkan kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan memberikan tanggapan.
11)  Guru memberikan penambahan dan penguatan kepada siswa tentang materi tersebut.
12)  Guru membimbing siswa untuk membaca kisah sahabat nabi dengan ontanya pada kolom kisah.
13)  Siswa mengemukakan pendapatnya tentang hikmah dari kisah sahabat nabi itu.
14)  Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan kisah tersebut.
15)  Guru dan siswa menyimpulkan intisari dari pelajaran tersebut sesuai yang terdapat dalam buku teks siswa pada kolom rangkuman.
16)  Pada kolom “Ayo Berlatih”, guru:
a)    Meminta siswa untuk mengerjakan bagian pilihan ganda dan uraian.
b)    Membimbing siswa untuk mengamati dirinya sendiri tentang perilakuperilaku yang mencerminkan orang yang meneladani sifat tersebut di lingkungannya (kolom tugas).



c. Penutup
a. Penguatan materi : Pendidik  memberikan  ulasan  secara  umum  terkait  dengan  proses pembelajaran dan hasil diskusi.
b. Mengadakan tanya jawab tentang akidah Islam
c.  Guru merefleksi nilai-nialai mulai dalam materi akidah Islam.
d.  Menutup  pelajaran  dengan  membaca  salam,  kafaratul  majlis  dan membaca hamdalah.

VI I. Penilaian
Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam:
a. Pengamatan pada saat pelaksanaan diskusi.
b. Kolom “Ayo Berlatih”
1. Kolom pilihan ganda dan uraian.
a) Pilihan ganda: jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 10 x1 = 10)
1. Fastabiq al- Khairat mengandung pengertian berlomba-lomba dalam …
A. kejuaraan                                       C. masalah ibadah                           E. keadilan
B. kejujuran                                        D. kebaikan
2. Surat al-Baqarah ayat 148 mengemukakan tentang….
A. berlomba dalam kebaikan                               D. anak yatim
B. jihad di jalan Allah                                          E. beribadah kepada Allah Swt.
C. amar Ma’ruf dan Nahi Munkar
3. Faktor penting dalam setiap amal perbuatan adalah….
A. waktunya                              C. pamernya                           E. ke ikhlasannya
B. kuantitasnya                          D. tempatnya
4. Merasa masih sedikit di dalam amal saleh dibanding dengan orang lain merupakann cirri seseorang yang merasa kurang ….
A. niatnya       B. amalnya         C. Pekerjaannya       D. Waktunya        E. kesempatannya
5. Ingin selalu meneladani dan mengikuti segala bentuk kebaikan siapa pun yang melakukannya merupakan ciri seseorang yang cinta pada …
A. niat ikhlas                                  C. Dirinya                             E. perbuatannya
B. orang baik                                  D. hartanya
6. Tidak akan bertambah semangat hanya karena dipuji dan tidak akan melemah karena dicela, merupakan implementasi dari sifat …
A. ikhlas                 B. qanaah                C. khauf              D. tawakal               E. sabar
7. Apa yang sebaiknya dilakukan oleh seseorang yang ingin bersedekah tetapi di dalam hatinya masih ada sifat riya atau pamer …
A. membatalkan sedekahnya
B. menunda sedekahnya di lain waktu
C. tetap bersedekah
D. tetap bersedekah sambil berdoa agar suatu saat tidak riya lagi
E. mengurungkan sedekahnya sampai dihatinya tidak ada sifat riya lagi
8. Bila seseorang tidak berbuat baik dia akan merasa sangat rugi, baik di dunia ini maupun di akhirat kelak. Dengan demikian ketika ia melakukan kebajikan, maka ia akan:
A. puas karena orang lain tidak bisa melakukannya
B. menyesal karena ia telah melakukannya
C. merasa beruntung bisa melakukannnya
D. memamerkannya kepada orang lain
E. merasa rugi karena sudah melakukannya
9. Hal yang tidak termasuk ke dalam sikap perilaku muslim/muslimah yang bersifat optimis adalah ….
A. berprasangka baik terhadap Allah
B. meyakini akan datangnya pertolongan Allah
C. berusaha agar kualitas hidupnya meningkat
D. senantiasa bertawakal kepada Allah
E. usahanya selalu berhasil dan tidak pernah gagal
10.Selalu mengharap ridha, rahmat, dan pertolongan Allah serta yakin semua itu dapat diraih disebut….
A. raja’             B. taubat                  C. Tawakal           D. dinamis           E. gigih

Catatan: Skor tiap item soal yang benar  10
2.   Uraian Singkat (dapat dibaca di Bab I bagian evaluasi sub a)
Catatan: Skor jawaban benar tiap soal 2
3.   Essay (dapat dibaca di Bab I bagian evaluasi sub b)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 2
4.   Portofolio dan Penilaian Sikap (dapat dibaca di Bab I bagian evaluasi sub c)



Catatan:
Skor penilaian sebagai berikut:
a.  Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b.  Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c.  Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya   sedikit ada kekurangan, nilai 80.

VIII. Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan akhlak terpuji. (Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan).

IX. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh guru materi tentang “akhlak terpuji”. Guru akan melakukan penilaian kembali (lihat poin 7) dengan soal yang sejenis. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).

X. Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Ayo Berlatih” dalam buku teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara lainnya dapat juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi tentang perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi langsung baik langsung, maupun memalui telepon, tentang perkembangan perilaku anaknya.



Mengetahui
Kepala MAN



( HAJARUDDIN, S.Ag.M.pd )
 NIP.19741224 200710 1 001

Nama kota ,  2017
Guru Mapel Aqidah akhlak



( DIANA SULAISIH, S.Ag.M.pd )
 NIP.19740625 199905 2 001

1 komentar:

SILABUS K13 Pendidikan Agama Islam VIII SMP

SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI Satuan Pendidikan              : SMP Negeri Kelas             ...