Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
( R P P
) Kurikulum 2013
Satuan
Pendidikan
|
:
|
MAN
|
Mata Pelajaran
|
:
|
|
Tema / Subtema
|
:
|
Adab
Bergaul
|
Kelas /
Semester
|
:
|
XII (Dua Belas) / 1
|
Materi
Pokok
|
:
|
Adab
Bergaul Dalam Islam
|
Alokasi Waktu
|
:
|
4 x
45 Menit
|
I.
Kompetensi Inti (KI)
KI.I Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai,
santun, responsive dan pro aktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan dan
menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya disekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
II.
Kompetensi Dasar (KD)
1.4 Menghayati adab
yang baik dalam bergaul dengan orang yang sebaya, yang lebihtua, yang lebih
muda dan lawan jenis
2.4 Terbiasa beradab yang baik dalam
bergaul dengan orang yang sebaya, yang lebih tua, yang lebih muda dan lawan jenis.
3.4 Mengetahui adab bergaul dengan
orang yang sebaya, yang lebih tua, yang lebih muda dan lawan jenis.
4.4 Mempraktekkan adab bergaul dengan
orang yang sebaya, yang lebih tua, yang lebih muda dan lawan jenis.
III. Tujuan
Pembelajaran
Setelah melaksanakan proses
mengamati, menanyakan, menalar, mencoba dan mengomunikasikan diharapkan:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian
teman sebaya, yang lebih tua, yang lebih muda dan lawan jenis
2. Siswa dapat menjelaskan adab
bergaul dengan teman sebaya, yang lebih tua, yang lebih muda dan lawan jenis.
3. Siswa dapat menjelaskan larangan
dalam bergaul dengan teman sebaya,yang lebih tua, yang lebih muda dan lawan
jenis.
4. Siswa dapat mempraktikkan adab pergaulan dengan teman sebaya, yang lebih
tua, yang lebih muda dan lawan jenis
IV.
Indikator Pencapaian
1. Menjelaskan pengertian teman
sebaya, yang lebih tua, yang lebih muda dan lawan jenis
2. Menjelaskan adab bergaul dengan
teman sebaya, yang lebih tua, yang lebih muda dan lawan jenis.
3. Menjelaskan larangan dalam bergaul
dengan teman sebaya,yang lebih tua, yang lebih muda dan lawan jenis.
4. Mempraktekkan adab pergaulan
dengan teman sebaya, yang lebih tua, yang lebih muda dan lawan jenis.
V. Materi
Pokok
A. ADAB BERGAUL DENGAN TEMAN SEBAYA
1. Pengertian Bergaul Dengan Teman Sebaya
Dalam bahasa Arab bergaul diartikan dengan shuhbah yang
diambil dari kata shahiba yang berarti pertemanan. Dalam bahasa
Indonesia bergaul berarti campur. Sementara
teman sebaya dalam kamus besar bahasa Indonesia teman sebaya diartikan sebagai
kawan, sahabat atau orang yang usia hampir sama.
Dengan demikian yang dimaksud dengan bergaul sesama
teman sebaya adalah pertemanan seorang individu dengan individu lainnya
(anak-anak, usia remaja atau dewasa) yang tingkat usianya hampir sejajar.
2. Cara Mencari Teman Sebaya Yang Baik Menurut Islam
Dalam hadis dari Abu Hurairah rasulullah Saw bersabda:
“Seseorang bergantung pada agama
temannya, perhatikan siapa yang dijadikan teman”.
(HR. Ahmad)
Berdasarkan hadis di atas menjadi jelas bahwa
seseorang perlu mencari teman sebaya yang baik yang akan bergaul dengannya.
Secara umum seseorang hendaklah mencari teman yang cerdas, memiliki akhlak yang
baik, bukan orang fasik dan tidak semata-mata rakus terhadap kehidupan duniawi.
3. Adab bergaul dengan teman sebaya
Adab bergaul dengan teman sebaya bisa dilakukan dengan
saling menghormati, tolong-menolong,
cinta dan kasih sayang, saling menasehati,
4. Larangan dalam bergaul dengan teman sebaya
Dalam adab bergaul dengan teman sebaya terdapat
larangan-larangan di antaranya: bermusuhan, pergaulan bebas, melanggar
norma-norma agama seperti berzina, melakukan minuman keras, mengkonsumsi
narkoba.
B. ADAB BERGAUL DENGAN ORANG YANG LEBIH TUA
1. Pengertian orang yang lebih tua
Islam telah menganjurkan pemeluknya untuk menghormati
orang yang lebih tua dan menyayangi sosok yang lebih muda. Dalam kamus bahasa
Indonesia orang yang lebih tua yaitu orang yang dipandang tua atau
berpengalaman seperti orang tua, para pemimpin dan para penasihat
2. Tata cara bergaul dengan orang yang lebih tua
Dalam bergaul dengan orang yang lebih tua hendaknya
seseorang melakukannya dengan sopan santun, berkata santun, menolak dengan
halus perintah yang buruk, menghormati
dengan ikhlas, mendahulukan orang yang lebih tua dalam hal duniawi,
3. Larangan bergaul dengan orang lebih tua
Dalam bergaul dengan orang yang lebih tua seseorang
dianjurkan untuk tidak melawan atau berbuat durhaka, berbuat arogan,
C. ADAB BERGAUL TERHADAP ORANG YANG LEBIH MUDA
1. Pengertian orang lebih muda
Pemuda dalam bahaa Arab disebut dengan syabab atau
fata. Hal tersebut dapat dijumpai di dalam al-Qur’an dan hadits nabi. Sementara
dalam bahasa Indonesia pemuda berarti orang yang belum sampai setengah umur dan
merupakan lawan kata dari tua. Orang yang lebih muda yang dimaksud di sini
adalah anak kecil atau remaja dan para pemuda.
2. Tata cara bergaul dengan orang lebih muda
Bergaul dengan orang yang lebih muda dilakukan dengan
memebri nasehat dengan bijak, mempererat persaudaraan, member perhatian dan
kasih sayang, memberi teladan yang baik,
melakukan pembinaan yang baik, memberikan penghargaan ketika berprestasi
3. Larangan dalam bergaul dengan orang lebih muda
Seseorang ketika bergaul dengan sosok yang lebih muda
hendaknya tidak meminta penghormatan yang berlebihan, antipati terhadap mereka,
tidak memahami aktifitas mereka,
D. ADAB BERGAUL DENGAN LAWAN JENIS
1. Pengertian lawan jenis
Islam adalah agama yang mengatur tata kehidupan
manusia. Islam sesungguhnya tidak melarang bergaul dengan siapapun termasuk
pergaulan dengan lawan jenis. Lawan jenis berarti lawan dari jenis kelamin.
Apabila laki-laki, maka lawannya
perempuan dan begitu pula sebaliknya. Laki-laki dan perempuan merupakan makhluk
Allah yang telah diciptakan untuk berpasang-pasangan sehingga merupakan suatu
keniscayaan dan sangat wajar, jika terjadi pergaulan di antara mereka
2. Tata cara bergaul dengan lawan jenis
Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam
pergaulan, maka dalam melakukan pergaulan dengan lawan jenis harus diperhatikan
yaitu berteman karena Allah Swt, menutup aurat, menjaga kemaluan, menundukkan
pandangan, saling bertanggungjawab,
3. Larangan dalam bergaul dengan lawan jenis
Untuk menjaga pergaulan dengan lawan jenis hendaklah
menghindari hal-hal berikut yaitu: tidak berkhalwat, melakukan ikhtalath
dengan lawan jenis, bersolek berlebihan.
VI. Proses
Pembelajaran
a. Persiapan
1) Guru mengucapkan salam dan
berdoa bersama.
2) Guru memeriksa kehadiran,
kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
3) Guru membangkitkan semangat
peserta didik dengan melakukan kegiatan ringan, seperti senam otak atau membaca
shalawat.
4) Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
5) Guru mengajukan pertanyaan
secara komunikatif materi sebelumnya dan mengaitkan dengan materi adab
pergaulan.
6) Guru dapat memakai beberapa
alternatif media/alat peraga/alat bantu,
dapat berupa tulisan manual di papan tulis, kertas karton (tulisan yang
besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat juga menggunakan multimedia
berbasis ICT atau media lainnya.
7) Guru boleh menggunakan metode everyone
is a teacher here. Tujuan penerapan strategi ini adalah membiasakan siswa
belajar aktif secara individu dan membudayakan siswa berani bertanya, tidak
minder dan tidak takut salah. Metode ini dikolaborasi dengan metode diskusi.
b. Pelaksanaan
1) Guru meminta siswa untuk
mengamati perilaku hidup dengan adab pergaulan dalam kehidupan sehari-hari yang
ada di lingkungannya.
2) Guru meminta siswa mengamati
gambar pada kolom mari mengamati
3) Siswa mengamati gambar pada
kolom mari mengamati.
4) Siswa mengemukakan isi gambar
tersebut.
5) Guru memberikan penjelasan
tambahan dan penguatan yang dikemukakan siswa tentang isi gambar tersebut.
6) Peserta didik menyimak
penjelasan guru atau mencermati gambar atau tayangan visual/film tentang
ketentuan bersuci dari hadas kecil dan hadas besar, secara klasikal
atau
individual.
7) Guru membagikan kertas kepada
setiap siswa dan mintalah mereka untuk menuliskan sebuah pertanyaan tentang
materi pokok yang telah atau sedang mereka pelajari, atau topik khusus yang
ingin mereka diskusikan dalam kelas.
8) Siswa mengumpulkan kertas-ketas
tersebut, guru mengocoknya dan membagikan kembali
secara acak kepada siswa,
usahakan pertanyaan tidak kembali kepada yag membuatnya.
9) Guru meminta siswa membaca dan
memahami pertanyaan di kertas masingmasing dan memikirkan jawabannya.
10) Guru mengundang sukarelawan (volunter)
untuk membacakan pertanyaan yang ada di tangannya (untuk menciptakan budaya
bertanya, diupayakan guru memotivasi siswa untuk mengangkat tangan bagi yang
siap membaca-tanpa langsung menunjuknya).
11) Guru meminta siswa yang lain
untuk memberikan respon (jawaban/penjelas) atas pertanyaan atau permasalahan
tersebut, kemudian mintalah pada siswa yang lain untuk memberi pendapat atau
melengkapi jawabannya.
12) Guru memberikan apresiasi atau
pujian terhadap setiap jawaban atau tanggapan siswa agar siswa termotivasi dan
tidak takut salah.
13) Guru mengembangkan diskusi secara
lebih lanjut dengan cara siswa bergantian membacakan pertanyaan di tangan
masing-masing sesuai dengan waktu yang tersedia.
14) Guru melakukan kesimpulan,
klarifikasi dan tindak lanjut.
15) Guru membimbing peserta didik
untuk membaca kisah “hikmah pergaulan lawan jenis dari Barseso”.
16) Siswa mengemukakan pendapatnya
tentang hikmah dari kisah “hikmah pergaulan lawan jenis dari Barseso”.
17) Guru memberikan penjelasan
tambahan dan penguatan terhadap kisah tersebut.
18) Guru dan siswa menyimpulkan
intisari dari pelajaran tersebut sesuai yang terdapat dalam buku teks siswa
pada kolom rangkuman.
19) Pada kolom “Ayo Berlatih”, guru;
a. meminta siswa untuk mengerjakan
bagian pilihan ganda dan uraian.
b. membimbing siswa untuk mengamati
dirinya sendiri tentang pe- rilakuperilaku yang mencerminkan orang yang bergaul
dengan menggunakan adab pergaulan di ingkungannya (Kolom tugas).
c. Penutup
a. Penguatan materi : Pendidik memberikan
ulasan secara umum
terkait dengan proses pembelajaran dan hasil diskusi.
b. Mengadakan
tanya jawab tentang akidah Islam
c. Guru
merefleksi nilai-nialai mulai dalam materi akidah Islam.
d. Menutup pelajaran
dengan membaca salam,
kafaratul majlis dan membaca hamdalah.
VII.
Penilaian
Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam kegiatan sebagai
berikut:
1. Kolom pilihan ganda dan uraian.
Skor penilaian sebagai berikut.
a) Pilihan ganda: jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 10 x1 =
10)
Guru meminta siswa memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e,
pada jawaban
yang paling benar !
1. Hubungan individu pada anak-anak
atau remaja dengan tingkat usia yang sama dinamakan hubungan….
a. kawan
d. teman sebaya
b. sahabat
e. teman akrab
c. teman lama
2. Islam melarang ikhtilath dalam
pergaulan teman sebaya. Pengertian Ikhtilath adalah pembauran….
a. sesama teman
laki-laki
d. antara laki-laki dengan perempuan
b. sesama teman
perempuan e. antara teman sebaya
c. antara orang yang muda
dengan yang lebih tua
3. Ketika ada teman yang berselisih,
bertengkar atau melakukan perbuatan yang tidak baik terhadap teman-teman yang
lain, maka kita wajib mendamaikannya. Pernyataan tersebut merupakan tata cara
pergaulan teman sebaya pada aspek saling….
a. mengasihi dan
melindungi
d. menghormati dan toleran
b. menasehati e.
bekerja sama dan tolong menolong
c. berpesan kebaikan
4. Dalam hadis dikatakan:“Seseorang
bergantung pada agama temannya, perhatikan siapa yang dijadikan teman”.
Prinsip ini paling tepat diterapkan pada ….
a. pergaulan
d. bermasyarakat
b. bisnis e. hubungan suami istri
c. hubungan keluarga
5. Kebiasaan negatif seperti pacaran
yang berlebihan karena ketidakmampuan mengendalikan hawa nafsu . Perilaku ini
bisa terjadi karena…
a. permusuhan d. melanggar tata tertib lalulintas
b. pergaulan bebas
e. mengkonsumsi narkoba
c. melanggar aturan
Negara
6. Perilaku berkendaraan dengan tidak
menggunakan helm, berboncengan lebih dari seorang, dan mengurangi kelengkapan
kendaraan. Perilaku tersebut merupakan sikap melanggar….
a. aturan keluarga
d. tata tertib lalulintas
b. kewajiban agama e.
aturan kesehatan
c. norma masyarakat
7. Pemuda berarti orang yang belum sampai setengah umur. Pengertian
tersebut berdasarkan kamus bahasa …
a. bahasa Indonesia d. Jawa
b. Melayu
e. Inggris
c. Sangsekerta
8. Salah satu sikap santun kepada
orang yang lebih tua adalah….
a. membantu
pekerjaannya
d. menolongnya
b. kerja bakti bersama
masyarakat e. berkata dengan sopan
c. menjalankan perintah
kebaikan
9. Bapak dan ibu guru telah
mengajarkan tentang banyak hal sehingga seorang siswa menjadi mengerti banyak
hal dalam kehidupan ini. Pernyataan tersebut merupakan sikap baik terhadap
orang yang lebih tua, yakni….
a. menolak dengan halus
perintah yang baik d. berpura-pura tidak mengetahui
b. pura-pura memberi
Penghormatan e. Bersikap
arogan
c. memuliakan tokoh
masyarakat
10.Seorang pemuda yang sedang dalam masa pertumbuhan fisik maupun mental,
banyak mengalami gejolak dalam fikiran maupun jiwa, yang tak jarang menyebabkan
hidupnya terguncang. Sikap orang yang lebih tua adalah….
a. memarahinya
b. tidak
mengikutsertakan dalam kegiatan
c. membiarkannya mencari
jati dirinya sendiri
d. membina, membimbing
dan memberi kesempatan untuk berdedikasi
e. melaporkannya pada
teman sebayanya.
Catatan: Skor tiap item soal yang benar 10
2. Uraian Singkat (dapat dibaca di Bab I bagian evaluasi sub a)
Catatan: Skor jawaban benar tiap soal 2
3. Essay (dapat dibaca di Bab I bagian evaluasi sub b)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 2
4. Portofolio dan Penilaian Sikap (dapat
dibaca di Bab I bagian
evaluasi sub c)
Catatan:
Skor penilaian sebagai berikut:
a. Jika peserta didik
dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang ditentukan dan perilaku yang
diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b. Jika peserta didik dapat
mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati
serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik dapat
mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati
serta alasannya sedikit ada kekurangan,
nilai 80.
VIII.
Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal pengayaan yang
telah disiapkan oleh guru berupa materi adab pergaulan. (Guru mencatat dan
memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan).
IX. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh guru
materi tentang adab pergaulan. Guru akan melakukan penilaian kembali (lihat
point 7) dengan soal yang sejenis. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari
tertentu yang disesuaikan. Contoh pada saat jam belajar, apabila masih ada
waktu atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).
X. Interaksi
Guru Dengan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Ayo
Berlatih” dalam buku teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan
paraf. Cara lainnya dapat juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang
tua yang berisi tentang perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran atau berkomunikasi, baik langsung, maupun memalui telepon, tentang
perkembangan perilaku anaknya.
Mengetahui
Kepala MAN
(
HAJARUDDIN, S.Ag.M.pd )
NIP.19741224
200710 1 001
|
Nama kota , 2017
Guru Mapel Aqidah
akhlak
( DIANA
SULAISIH, S.Ag.M.pd )
NIP.19740625 199905 2 001
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar